Jakarta, (ANTARA News) - Penggunaan multimedia yang dapat meningkatkan hasil belajar dibuktikan pemenang Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia (PPRI) ke-7, Sugeng Priyanto dari Universitas Brawijaya, Malang.

“Setelah pengujian statistik dan dilakukan perbandingan rerata hasil belajar, kelompok yang menggunakan aplikasi multimedia setelah perkuliahan mendapat rerata skor 7,37 sedangkan yang tidak mendapat 6,94,” kata Sugeng dari Jurusan Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Unbraw.

Hasil penelitian Sugeng itu memperoleh penghargaan berupa uang Rp12 juta dan polis asuransi dari hasil penelitiannya yang dinilai juri sebagai yang terbaik di Jakarta, Selasa.

Ia menjadi pemenang pertama bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) PPRI yang diselenggarakan LIPI dengan judul penelitian “Aplikasi Multimedia sebagai Media Pembelajaran Interaktif pada Mata Kuliah `Foundation of Nursing IV` Menggunakan `Model Expository Teaching` terhadap Hasil Belajar Mahasiswa”.

Jadi dengan menggunakan multimedia dalam pengajaran, urainya, akan mampu mengkondisikan suasana belajar yang bisa memaksimalkan proses penerimaan suatu informasi dengan lebih baik.

“Pada kelompok multimedia dibuatkan tampilan presentasi interaktif tentang `Wound Care` berupa tampilan teks dan animasi tiga dimensi (3D) manusia secara singkat yang dilanjutkan dengan penjelasan anatomi kulit, stadium luka serta video tentang tindakan keperawatan luka di RS,” kata kelahiran Jember 21 April 1986 itu.

Sugeng menggunakan sampel seluruh mahasiswa semester IV tahun ajaran 2007/2008 yang mengikuti perkuliahan Foundation of Nursing IV di Jurusan Keperawatan Unbraw yang kemudian ia kelompokkan menjadi dua yakni kelompok yang menggunakan aplikasi multimedia dan yang tidak.

Sementara itu model belajar “Expository Teaching”, menurut dia, adalah model pembelajaran yang baik di mana dalam model ini dikenal tiga tahap, pertama mengarahkan pelajar pada materi yang akan dipelajari dan membantu mengingat kembali informasi yang terkait.

Tahap kedua, materi baru itu disampaikan dengan memberi ceramah, diskusi film, atau memberi tugas kepada pelajar dan tahap ketiga dengan menggabungkan informasi baru ke dalam susunan pelajaran yang sudah direncanakan dan memberi kesempatan pelajar melontarkan pertanyaan untuk memperluas pengetahuan terkait.(*)

Sumber: Antara